26 Februari 2020
PROGRAM SEMBAKO SUDAH LAUNCHING, 68 KPM DI NGUNTORONADI HIDUPKAN PASAR DESA NGUNTORONADI
Program Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang dulunya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sekarang diubah menjadi Program Sembako. Program yang sudah berjalan dua tahun ini merupakah kegiatan rutin bulanan dari Kementerian Sosial.
Tahun ini para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan sebesar Rp. 150.000 per bulan, dari tahun sebelumnya Rp. 110.000, yang artinya naik Rp. 40.000. Kemudian Kemensos juga menambahkan jenis bahan pangan yang boleh dibeli oleh KPM. Apabila tahun sebelumnya hanya beras dan telur saja, namun tahun ini ada penambahan sembako.
Rincian komoditas bahan pangan pada Program Sembako adalah : Sumber karbohidrat (beras atau bahan pangan lokal lain seperti jagung pipilan dan sagu), Sumber protein hewani (telur, daging ayam, daging sapi dan ikan segar), Sumber protein nabati (kacang-kacangan termasuk tempe dan tahu), serta sumber vitamin dan mineral (sayur-mayur dan buah-buahan). Dengan adanya gizi bahan pangan seperti di atas, telah mendukung Program Pencegahan Stunting.
Pada Rabu (26/02/2020) telah tersalurkan sebanyak 68 KPM di Desa Nguntoronadi yang telah ditentukan oleh Dinas Sosial Magetan. Dalam kesempatan tersebut Bapak Joko Prastowo selaku Camat Nguntoronadi juga langsung terjun dalam program tersebut. Selain didampingi Bapak Alex Chuby Mashuri (selaku ketua Bumdes Jaya Abadi), Pemerintah Desa Nguntoronadi juga ikut memantau pembagian Program Sembako tersebut.
Selain itu, ada yang berbeda dengan Program Sembako di Desa Nguntoronadi kali ini. Dengan menggandeng Bumdes Jaya Abadi Nguntoronadi, KPM dapat memilih sendiri sembako yang dibutuhkan di Pasar Desa Nguntoronadi. Hal tersebut berfungsi sebagai pemberdayaan masyarakat dengan lebih menghidupkan Pasar Desa Nguntoronadi.
"Wah. Saya sangat mendukung sekali. Bantuan dari pemerintah yang dulunya hanya 110.000 sekarang menjadi 150.000. Ini betul-betul bisa dinikmati masyarakat yang membutuhkan. Yang artinya kan dulu hanya beras dengan telur, sekarang Alhamdulillah bisa menikmati yang lain, misalkan tahu, tempe, daging kemudian buah. Alhamdulillah. Terimakasih. Semoga program ini bisa berjalan dengan baik", pungkas Bapak Camat Nguntoronadi.